Masa Kuliah – 3

Pada masa-masa awal kuliah hingga semester 3 aku masih tinggal 1 kost dengan kakak. Setelah aku pikir-pikir, kapan aku mampu berdikari kalau terus seperti ini? Setelah mempertimbangkan berbagai hal akhirnya aku niatkan untuk mengontrak rumah bersama teman-teman kuliah. Teman-teman yang ikut bergabung antara lain: Oky, Andika, Bayu, Ridwan, dan Bagus. Mereka anak daerah jabotabek, yang ingin ngontrak agar tidak kecapaian kalau harus pulang pergi kuliah. Berbeda denganku yang memang mencari kontrakan untuk tinggal. Akhirnya pada awal-awal 2002, kami sepakat mengontrak rumah dengan 2 kamar yang lokasinya daerah gang karet (sekarang gramedia depok). Ya…namanya kontrakan, semuanya juga kosong. Alhamdulillah teman-teman ada yang mau bawa kasur, kompor, dan lain-lain. Setidak-tidaknya bisa numpang buat tidur tanpa harus beli kasur.

Yang lebih sedih, namanya anak jabotabek, kalau sabtu minggu sudah bisa dipastikan teman-teman pulang ke rumah. Jadi deh satpam rumah setiap sabtu hingga senin sore. Dengan adanya kontrakan, uang dari beasiswa dan hasil mengajar masih bisa buat menutupi kebutuhan makan dan kuliah. Walaupun terkadang masih juga harus puasa.

Pada masa-masa ini, aku termasuk mahasiswa yang suka bolos alias gak masuk kuliah. Namun, dengan ngontrak bersama teman-teman, semua bisa terbantu dengan meminjam buku atau catatan teman-teman kontrakan. Alhamdulillah bukan hanya teman laki-laki, banyak teman-teman perempuan yang terkadang minta belajar bersama sebelum ujian. Padahal mereka tahu kalau aku jarang focus kalau kuliah tapi tidak masalah dengan catatan aku dipinjami atau diberi fotocopy dari bahan yang sudah diajarkan dosen.

Namun, ada hikmah ketika kita menyanggupi untuk mengajari orang tentang ilmu. “Mengajar adalah cara belajar yang efektif”. Dengan adanya tuntutan mengajari teman-teman, mau tidak mau aku harus belajar lebih dulu. Sering kali ketika belajar, aku sama sekali tidak mengerti atau memahami. Tapi dengan niatan tulus, ajarkan saja seperti apa yang aku baca. Dan hikmahnya, Allah memudahkan hambaNya yang mau berusaha memudahkan kesulitan hambaNya yang lain.

Dikala aku tidak mampu memahami materi, ketika aku menyampaikan/mengajarkan sesuai dengan yang aku baca, Allah memberikan pencerahan tanpa ku duga sehingga aku bisa menjawab jika teman-teman ada pertanyaan. Dengan mengajar, kita akan 2 langkah lebih maju dari belajar saja. Ketika kita mengajarkan kepada orang lain, kita akan mendapat pemahaman lebih.

Ini adalah salah satu strategi kenapa aku mampu mempertahankan prestasi walaupun terkadang suka bolos atau pusing mencari uang buat hidup.

 

So, mudahkanlah kesulitan orang lain….maka Allah akan memudahkan kesulitan yang kau hadapi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *