Masa Kerja – 2
Pada bulan February 2004, aku mendapat informasi dari kenalanku bahwa ada sebuah universitas Internasional yang sedang membuka jurusan baru di daerah Serpong. Langsung saja aku kirim lamaran ke universitas tersebut yang tidak lain adalah Swiss German University (SGU) dengan posisi Laboratory Assistant. Namun, hingga bulan Juni, tak kunjung ada panggilan dari SGU sehingga aku memutuskan menerima tawaran dari PT CLM.
Pada akhir Juni (saat itu aku sudah bekerja di PT CLM, aku mendapat panggilan dari SGU. Aku diminta datang untuk wawancara dan memberikan konsep tentang laboratorium yang ideal. Langsung saja aku persiapkan konsep laboratorium yang ideal. Pada saatyang ditentukan, aku datang ke SGU. Di sana sudah menunggu Dr Harijanto (Dekan Life Science) dan Mr Wahyu. Aku diminta presentasi dalam bahasa inggris, namun karena tidak ada informasi sebelumnya, aku mempersiapkan materi dalam bahasa Indonesia. Akhirnya aku diijinkan presentasi dalam bahasa Indonesia.
Pada saat wawancara, aku jelaskan konsep pengelolaan lab yang akan saya lakukan di SGU. Saat itu aku tidak terlalu berharap bisa masuk ke SGU karena memang aku sudah memiliki pekerjaan di PT CLM. Namun, diluar dugaan aku diterima. Akhirnya aku melakukan negosiasi dengan GM PT CLM. Akhirnya aku bisa merangkap pekerjaan di SGU dan PT CLM pada bulan Agustus 2004.
Yang aku lakukan saat itu adalah siang hari aku bekerja di SGU, dan pada sore hari, aku bekerja untuk PT CLM. Saat itu, aku juga mengubah kamar tidurku untuk menjadi sebuat laboratorium R & D. Sejak ba’da isya hingga pukul 1 pagi, kulakukan eksperimen untuk membuat formulasi cat kayu dan thinner. Hasil formulasinya aku uji cobakan sepulang dari SGU di PT CLM.
Pekerjaan di PT CLM juga sering kali terjadi permasalahan-permasalahn hasil uji coba. Tak heran jika pada saat di SGU, sering kali aku melakukan komunikasi by phone dengan asistenku di PT CLM. Suatu hari, aku dipanggil GM PT CLM. Beliau meminta agar aku focus hanya untuk bekerja di PT CLM. Beliau memberikan tawaran-tawaran jika aku focus untuk PT CLM. Setelah itu, aku minta waktu untuk mempertimbangkannya.
Setelah berfikir dan menimbang, akhirnya aku putuskan untuk menerima tawaran tersebut. Kemudian, aku menemui Dekan Life Science untuk menyatakan hal tersebut. Beliau sangat keberatan jika aku mengundurkan diri dari SGU. Beliau tidak mau melepasku begitu saja sehingga beliau mengajukan tawaran-tawaran. Saat itu beliau mengajukan tawaran pertama. Aku pun berfikir dan mempertimbangkannya. Keesokan harinya, aku sampaikan bahwa aku tidak bisa menerimanya. Diluar dugaan selama 3 kali beliau mengajukan tawaran yang lain. Karena merasa tidak enak, aku sampaikan bahwa aku akan melakukan shalat istikhoroh dulu unuk meminta petunjuk. Setelah mendapatkan gambaran petunjuk. Aku sampaikan bahwa aku terpaksa menolak tawaran di SGU.
Aku masih ingat kata-kata yang disampaikan beliau pada hari terakhirku di SGU. Kurang lebih seperti ini: “Pak Purba, sejujurnya saya tidak ingin Bapak keluar dari SGU dengan alas an apapun. Tapi karena Bapak sudah memutuskan dengan penuh pertimbangan, maka dengan berat hati saya harus rela melepasnya. Saya dan Pak Rektor melihat Bapak memiliki potensi yang bagus, inilah kenapa kami tidak mau melepaskan Bapak. So, selama saya masih ada di SGU, kapanpun Bapak ingin kembali ke SGU, pintu SGU selalu terbuka buat Bapak kembali ke sini. Semoga Bapak sukses dimanapun Bapak berada.”
Namun, pada tahun 2005, aku mendengar kabar bahwa beliau telah pulang ke rahmatullah. Semoga Allah menerima beliau sesuai dengan amal ibadahnya. Amiin…