Inspiration
-
Pelajaran dari Arisman
Sabtu pekan lalu, tepatnya dini hari pukul 02.00 lebih, HP ku berbunyi karena banyak pesan dari messengerku. Siapa lagi yang suka kirim messenger pagi buta seperti itu selain junior ku Nasikun dan Mata. Dalam messenger itu, mereka menginformasikan bahwa Kamis kemarin, telah datang dari Indonesia, pelajar SMK di semarang yang bernama Arisman beserta Bapaknya. Arisman datang ke Korea untuk berobat karena mengalami kecelakaan. Setelah dijelaskan panjang lebar, sedikit banyak ada gambaran tentang kondisinya. Sabtu malamnya, aku sempatkan menuju rumah sakit untuk menjenguknya. Saat pertama kali melihatnya, yang kulihat adalah wajah yang tenang dan tegar. Dan saat kulihat kondisi tangan dan kakinya, sesuai dengan informasi dari Nasikun dan Mata. Tangan kanan…
-
Kambing Untuk Chinggu (Teman)
Pada awal Ramadhan 2013 lalu, dalam kegiatan “TPA” Naila di wilayah Seokgwandong, ada program “celengan” (tabungan). Anak-anak dibuatkan sebuah kotak untuk menabung koin dari bonus latihan puasa. Ya, anak-anak termasuk Naila memang berusia sekitar 2-7 tahun. Latihan puasa pun dimulai tak terkecuali Naila. Dia pulang dari TPA membawa Celengan berwarna putih. Dia tunjukin ke saya dengan bangga hingga terjadi percakapan kurang lebih seperti ini: Naila: “Papa, ini celengan Naila, Naila mau puasa, kalau puasa nanti Naila dapat byeol (bintang) sama koin.” Papa: “Pinter sekali, terus kalau Naila dapat koin banyak, koinnya mau buat apa?” Naila: “Kata Mama, nanti koinnya mau di kasihin ke Masjid kalau lebaran. Iya kan Ma?” Alhamdulillah,…
-
They call me “Papi”…………….
Masih teringat dalam ingatanku materi-materi training leadership tentang perbedaan bos dan leader. The boss drives his men; The leader coaches them. The boss depends on authority; The leader, goodwill. The boss says “I.”; The leader says “we.” The boss says “Be there on time.”; The leader gets there ahead of time. The boss fixes the blame for the breakdown on you; The leader fixes the breakdown. The boss knows how it is done; The leader shows how. The boss says “go,”; The leader says “Let’s go.” The boss uses people; The leader develops them.
-
Alhamdulillah….Perubahan Memang Butuh Waktu
Pagi ini, Senin, 5 Agustus 2013 adalah jadwal 2 mingguan untuk lab-meeting dari laboratorium kami di KIST. Meeting di laboratorium kami ada 2, lab-meeting dan journal club. Waktunya sama-sama hari senin hanya beda jam, lab meeting setiap pagi pukul 9.30 sedangkan journal club dilaksanakan sambil makan siang bersama pukul 12.00 – 13.00. Jadi, hamper setiap senin selalu ada meeting, lab-meeting dan journal club yang berselang seling setiap minggunya. Bukan rahasia umum kalau apapun meetingnya, laboratorium-laboratorium penelitian yang ada di seantero Korea, selalu menggunakan bahasa Korea. Bahasa Inggris hanya digunakan oleh mahasiswa asing ketika kabagian jadwal presentasi mereka dalam meeting. Bagi teman-teman yang kuliah di Korea, mungkin sulit sekali menemukan lab…
-
Satu langkah sebagai hasil “sebuah” perjuangan
Alhamdulillahirobbil’alamiin tiada kata lain yang bisa aku ucapkan karena atas limpahan karuniaNYAlah aku bias berdiri di sini, di atas panggung untuk prosesi wisuda jenjang doctoral yang aku tempuh. Ya, hari ini (8 Agustus 2012) aku diwisuda setelah menyelesaikan pendidikan dalam program kombinasi master-doktoral di University of Science and Technology – Korea Institute of Science and Technology.
-
Do the BEST wherever you are!
Aku hanyalah anak desa dibilangan pantura. Berasal dari desa yang namanya aneh dan mungkin tidak dikenal banyak orang, Desa Kagok, Kec. Slawi, Kab. Tegal. Hampir 17 tahun dari hidupku berawal di desa ini. Kedua orang tuaku selalu mengajarkan untuk melakukan yang terbaik dimanapun aku berada dan berbuat baik kepada siapapun karena memberi adalah sebuah kenikmatan tersendiri.
-
Puasa di Laboratorium
Puasa? Buat apa? Emang gak lapar? Kita kan perlu energy. Itulah kata-kata Labmate Koreaku ketika mereka menawarkan makanan/kue2 padaku di saat aku puasa. Ya, memang puasa bagi mereka merupakan hal-hal yang aneh. Bagaimana tidak? Ketika sibuk dengan aktivitas di Lab, aku tak sedikitpun menyentuh makanan, kue-kue, ataupun air minum. Hal-hal tersebut menurut mereka sangat aneh.
-
Nasi dan Kepekaan Sosial
Banyak pengalaman-pengalaman yg dialami terkait dengan kepekaan social. Tingginya pendidikan seseorang tidak menjamin mempunyai kepekaan social terhadap orang di sekitar atau lingkungannya. Ketika tinggal di asrama sebuah institusi, interaksi social yang ada mencerminkan betapa kepekaan social itu semakin terpinggirkan. Tak heran jika para pemimpin dan pejabat sekarang kurang memperhatikan rakyat jika kepekaan social semakin tersisih dari hati nurani untuk diaplikasikan. Mengekspresikan kepekaan social memang teramat mudah tapi implementasi tidaklah mudah.
-
Hidup di Negeri Minoritas
Di Korea Selatan, muslim merupakan kaum minoritas. Sebagian besar dari mereka ada lah kaum Atheis dan penganut agama lainnya. Kondisi yang sangat kontras jika dibandingkan dengan kondisi di Indonesia dimana dengan mudahnya kita mendengar suara azan berkumandang ketika waktu shalat. Di tempat saya tinggal sekarang Seoul, masjid terdekat harus ditempuh dalam waktu 20-25 menit dengan subway dan 10-15 menit dilanjutkan dengan jalan kaki.
-
Pencuri Impian
Ada seorang gadis muda yang sangat suka menari. Kepandaiannya menari sangat menonjol dibanding dengan rekan-2nya, sehingga dia seringkali menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan. Dia berpikir, dengan apa yang dimilikinya saat ini, suatu saat apabila dewasa nanti dia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepuk tangan kepadanya.