27 Juli 2010
Beberapa hari yang lalu, aku mendapat undangan dari kampus (University of Science and Technology) mengenai penghargaan terhadap “Outstanding Research Awards” yang selalu diadakan setiap tahun. Walaupun tanpa ditemani sang advisor seperti penerima penghargaan yang lainnya, ku langkahkan kaki dengan penuh percaya diri.
Dari daftar penerima penghargaan yang ada, ternyata aku adalah mahasiswa yang paling junior dibandingkan dengan yang lainnya. Tapi Alhamdulillah, walaupun paling junior ternyata aku berada diposisi 2 dan hanya kalah dari mahasiswa yang akan lulus bulan depan. Sebelumnya sempat terbersit rasa pesimis akan terpilih sebagai penerima penghargaan karena masih junior. Hanya dengan berbekal modal nekat, aku ajukan hasil penelitianku dalam program tersebut.
Dari momen penghargaan tersebut, menimbulkan rasa optimis bahwa sebenarnya kita mampu kalau kita punya kemauan karena memang sebenarnya semua manusia punya kemampuan. Kaitannya dengan publikasi internasional, sebagian mahasiswa terkadang merasa pesimis dengan hasil penelitian mereka. Sedangkan pada dasarnya, semuanya tergantung pada diri kita masing – masing dalam mengemas hasil penelitian tersebut dalam publikasi. Dalam publikasi internasional, impact factor dari suatu jurnal adalah salah satu tolok ukur bagus tidaknya suatu publikasi. Terkadang, para mahasiswa sudah merasa takut lebih dulu ketika akan submit hasil penelitian mereka. Dengan rasa takut itulah yang sebenarnya mengunci kemampuan masing – masing dalam meng-explore hasil penelitian. So, pada dasarnya kita semua bisa, tergantung bagaimana kita me-“set” pikiran kita untuk berusaha menuangkan hasil penelitian dan submit pada jurnal dengan nilai impact factor yg tinggi…
Keesokan harinya, sempat surpise juga labmate komentar:”Purba, aku liat fotomu di beberapa surat kabar”..Glekkkk….ternyata sampe dipublikasi toh…Alhamdulillah..semoga bisa menjadi inspirasi teman2 yg lain untuk berprestasi dan berkarya. Berikut beberapa link surat kabarnya:
Daejonilbo
Newsis
Etnews