I am so sorry Brother
Dalam perjalanan haji bulan lalu, kebetulan aku diajak untuk mebghadiri acara pertemuan sebuah perusahaan Saudi dengan para mualaf yang menunaikan ibadah haji. Tepatnya sekitar 12 Oktober 2013, siang itu aku ikut rombongan mualaf dari Jepang menghadiri undangan tersebut yang bertempat di Clock Tower. Acara itu sangat berkesan karena perusahaan tersebut sangat perhatian terhadap para mualaf.
Lain cerita, dalam acara makan siang, aku berbincang dengan seorang pengusaha yang memiliki perusahaan di Jepang dan Korea. Aku pernah membantunya sehingga pengusaha tersebut tahu akan kinerjaku. Tanpa aku duga, dia menyampaikan satu hal. Dia menyatakan bahwa dia telah memperhatikan kinerja dan attitude ku. Dia menganggap bahwa aku termasuk orang yang dapat dipercaya. Saat itu, dia menawarkan aku untuk membantunya untuk mengelola perusahaan yang akan dia dirikan sepulang ibadah haji. Dia memintaku untuk mengelola perusahaan tersebut di Korea sepulang ibadah haji.
Hmmmm, tawaran yang sangat menggiurkan. Ku tanyakan padanya apakah tidak salah memilih saya untuk hal itu. Pengusaha itu mengatakan bahwa aku bukan bekerja karena sesuatu hal, tapi bekerja dengan hati bukan karena tuntutan. Owhhh. Aku merasa tersanjung. Alhamdulillah Allah menjadikan aku sebagai orang yang bisa dipercaya. Semoga Allah tetap menjagaku sebagai orang yang tetap bisa dipercaya.
Pengusaha itu menyampaikan semua hal yang diharapkan dariku terkait dengan rencana perusahaan beru tersebut. Tentunya, aku sudah memiliki pekerjaan lain sekarang ini. Aku sampaikan bahwa aku tidak bisa memutuskan saat itu. Karena aku harus berfikir dan meminta petunjukNYA agar diberi pilihan yang terbaik. Tentu tawaran dia merupakan tawaran yang baik, disisi lain, pekerjaanku sebagai peneliti juga pekerjaan yang baik. Maka aku sampaikan aku perlu waktu untuk memohon petunjuk agar mendapat yang terbaik dari Allah atas 2 pilihan tersebut. Pengusaha itu mengharap aku bisa mengambil keputusan sebelum pulang dari ibadah haji. Oke, aku akan memberikan keputusan sebelum kembali dari tanah suci.
Dilema, bimbang atas pilihan-pilihan yang baik adalah wajar. Akhirnya aku pasrahkan memohon patunjuk dari NYA agar ditunjukan pilihan yang terbaik. Selama pelaksanaan haji pun tak henti-hentinya aku mohon diberi petunjuk yang terbaik. Setelah melalui perenungan dan memohon petunjukNYA. Akupun sudah mengambil keputusan.
Setelah selesai ibadah haji, tepatnya tanggal 21 Oktober 2013, aku pun menemuinya. Berat sekali menyampaikan sebuah keputusan terkait hal tersebut. Aku sampaikan yang kurang lebih seperti ini:
Saya sangat senang sekali mendapat tawaran yang sangat bagus karena hal itu bisa menjadi sarana untuk berkontribusi pada masyarakat. Sebagaimana yang pernah saya janjikan, saya sebagai manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Maka tiada jalan lain selain meminta petunjuknya untuk ditunjukan dan dimantapkan atas segala pilihan. Setelah melalui perenungan yang panjang, Allah lebih memantapkan saya untuk mengambil jalur peneliti daripada mengambil kesempatan dari anda (pengusaha) untuk membangun bisnis sepulang haji. Sengat berat untuk menyampaikan hal ini, karena kedua-duanya sangat baik. Tapi meskipun saya tidak menerima tawaran tersebut. Selama saya bisa membantu, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi saya. InsyaAllah saya akan dengan senang hati membantu.
Menyampaikan penolakan adalah sesuatu yang berat bagiku. Tentunya harus ada yang kecewa. Tapi setidaknya aku harus menyampaikan apa yang menjadi pilihanku segera. Ya, sejujurnya aku pun senang dengan dunia bisnis. Tapi sepertinya Allah menunjukanku jalan untuk melanjutkan petualangan di dunia penelitian.
I am so sorry brother, I couldn’t take it. Hope you success to build your new business.